Selasa, 11 Maret 2014

pengertian sajak

Pengertian / Arti Sajak 3.1      Sajak Sajak adalah persamaan bunyi. Persamaan yang terdapat pada kalimat atau perkataan, di awal, di tengah, dan di akhir perkataan. Walaupun sajak bukan menjadi syarat khusus bagi sesuatu puisi lama, tetapi pengaruhnya sangat mengikat kepada baentukdan pilihan kata dalam puisi itu. Sajak terbagi enam jenis; a.       Sajak Awal Ialah persamaan bunyi yang terdaspat pada awal kalimat, seperti pantun berikut: Kalau tidak karena bulan Tidaklah bintang meninggi hari Kalau tidak karena tuan Tidaklah saya sampai kemari b.      Sajak Tengah Persamaan yang terdapat di tengan kalimat, seperti: Guruh petus penuba limbat Ikan lumba berenang-renang Tujuh ratus jadikan ubat Badan berjumpa maka senang                                                                           (Dr. mandahk) c.       Sajak Akhir Sajak yang terdapat pada akhir kalimat. Sajak ini terdapat hamper pada segala puisi lama dan puisi baru. Misalnya: Berdiri aku di tepi pantai Memandang lepas ke tengah laut Ombak pulang peceh berderai Keribaan pasar rindu berpaut                                                                                 (Amir Hamzah) d.      Asonansi Persamaan bunyi hujruf hidup (voksal) yang terdapat dalam perkataan atau kalimat. Misalnya: Kini kami bertikai pangkai Diantara dua mana mutiara Jauhari ahli lalai menilai Lengahlangsung melewat abad e.       Sejak Sempurna Dalam memilih perkataan untuk mencapai perasamaan bunyi, tiadalah selalu bunyi itu jatuh yang sempurna pada suara yang sama, ada yang mirip dan ada yang benar-benar tepat. Yang tepat disebut sajak sempurna: Gabak hari awan pun mendung Pandan terkulai menderita Sejakmati ayah kandung Makan berrhurai air mata f.       Sajak Tak Sempurna Hanya bunyinya saja yang hamper bersamaan, seperti: Uncang buruk tak tertali Kian kemari bergantung-gantung Bujang buruk tak berbini Kian kemari meraung-raun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar