Nama : Ridho Ridiyanto
Kelas : 1EA28
NPM : 16216346
Tugas : Ilmu Budaya Dasar
Manusia Dan Penderitaan
1. Pengertian Manusia
Pengertian
Manusia – Berbicara mengenai manusia pastinya
tidak akan ada habisnya. Manusia yang merupakan makhluk hiduo paling sempurna
diantara makhluk hidup lainnya memiliki peranan yang penting di kehidupan.
Sebagai makhluk hidup yang sempurna, manusia memiliki akal, pikiran dan hati
nurani dalam bertindak di berbagai ruang lingkup kehidupannya. Dalam mengatur
kehidupan, manusia memiliki peraturan yang harus dipatuhi agar kehidupan mereka
dapat berjalan dengan baik. Tak hanya itu, manusia juga menjaga hubungan antar
manusia karena mereka menyadari jika manusia tidak dapat hidup di dunia tanpa
adanya bantuan dari manusia yang lain. Hal inilah yang membuat manusia perlu
menjaga kelakuan dan tindak tanduk di masyarakat agar tidak menjadi manusia
dengan pribadi yang buruk. Untuk mengetahui seputar manusia dengan lebih
terperinci, ada baiknya jika Anda mengetahui pengertian manusia dari berbagai
sumber terlebih dahulu.
Ada banyak ahli
yang menjelaskan akan pengertian manusia secara terperinci seperti Nicolaus D.,
A. Siduarja, Abineno J.I, Upanisads, Sokrates, Kess Bertens, Wayan Warta, Omar
Mohammad Al-Towmy, Erbe Sentanu, Paula J.C dan Janet W.K. Kesemua para ahli
tersebut mendefinisikan manusia dengan bahasa yang berbeda namun dengan maksud
yang hampir sama. Menurut Nicolaus D, manusia merupakan bhineka namun tunggal.
Bhineka dalam artian memiliki jasmani dan rohani yang terdapat dalam satu
wadah. Berbeda lagi dengan Abineno J.I, ia mengatakan jika manusia merupakan
tubuh yang memiliki jiwa. Hal ini memiliki arti yang serupa yang dilontarkan
oleh Upanisads. Ia berpendapat jika manusia memiliki jiwa, pikiran dan fisik
yang dikenal sebagai roh.
Salah satu ahli yang berasal dari indonesia yaitu Wayan Warta mengatakan jika
manusia merupakan makhluk yang memiliki cipta, rasa dan karsa dan merupakan
makhluk dinamis. Pernyataan tersebut juga disetujui oleh Omar Mohammad Al-
Towmy dengan menambahkan jika manusia merupakan makhluk yang paling mulia
diantara makhluk-makhluk yang pernah ada di dunia. Tidak hanya itu, ia
berpendapat jika manusia merupakan makhluk yang selalu berpikir dalam mengatasi
segala permasalahan yang mereka miliki. Manusia juga memiliki tiga dimensi yang
terdiri dari roh, akal dan raga.
Ahli lain yang mendefinisikan mengenai manusia adalah Erbe
Sentanu, Paula J.C dan Janet W.K. Ketiga ahli ini memberikan pengertian akan
manusia dengan menggunakan bahasa yang berbeda. Erbe Sentanu misalnya, ia
berpendapat jika manusia merupakan makhluk terbaik yang pernah diciptakan oleh
Tuhan. Manusia merupakan makhluk paling sempurna yang Tuhan ciptakan. Manusia
diberi akal pikiran dan hati nurani yang tidak dimiliki oleh makhluk ciptaan
Tuhan lainnya. Sedangkan Paula J.C dan Janet W.K berpendapat jika manusia
merupakan makhluk yang terbuka dengan tanggung jawab besar dalam memutuskan
suatu keputusan akan hidup yang mereka jalani. Semoga dengan mengetahui pengertian manusia oleh
berbagai sumber, Anda memiliki pengetahuan luas akan manusia.
2. PENGERTIAN PENDERITAAN
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa
sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau
merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau
batin, atau lahir batin.
Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan. Namun peranan individu Juga menentukan berat tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belurn tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.
Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan “risiko” hidup. Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang bermakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkan dariNya. Untuk itu pada urnumnya manusia telah diberikan tanda atau wangsit sebelumnya, hanya saja mampukah manusia menangkap atau tanggap terhadap peringatan yang diberikanNya? . Tanda atau wangsit demikian dapat berupa mimpi sebagai pemunculan rasa tidak sadar dari manusia waktu tidur, atau mengetahui melalui membaca koran tentang teIjadinya penderitaan. Kepada manusia sebagai homo religius Tuhan telah memberikannya
SIKSAAN
Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan. Namun peranan individu Juga menentukan berat tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belurn tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.
Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan “risiko” hidup. Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang bermakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkan dariNya. Untuk itu pada urnumnya manusia telah diberikan tanda atau wangsit sebelumnya, hanya saja mampukah manusia menangkap atau tanggap terhadap peringatan yang diberikanNya? . Tanda atau wangsit demikian dapat berupa mimpi sebagai pemunculan rasa tidak sadar dari manusia waktu tidur, atau mengetahui melalui membaca koran tentang teIjadinya penderitaan. Kepada manusia sebagai homo religius Tuhan telah memberikannya
SIKSAAN
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga
berupa siksaan jiwa atau rokhani. Akibat siksaan yang dialami seseorang,
timbullah penderitaan.
iksaan yang sifatnya psikis misalnya kebimbangan, kesepian dan ketakutan.
1. Kebimbangan
Kebimbangan dialami oleh seseorang bila ia pada suatu saat tidak dapat menentukan pilihan mana yang akan diambil. Misalnya pada suatu saat apakah seseorang yang bimbang itu pergi atau tidak, siapakah dari kawannya yang akan dijadikan pacar tetapnya. Akibat dari kebimbangan seseorang berada dalam keadaan yang tidak menentu, sehingga ia merasa tersiksa dalam hidupnya saat itu. Bagi orang yang lemah berpikirnya, masalah kebimbangan Akan lama dialami, sehingga siksaan itu berkepanjangan.
2. Kesepian
Kesepian dialami oleh seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya sendiri atau jiwanya walaupun ia dalarn lingkungan orang ramai, Kesepian ini tidak boleh dicampur adukkan dengan keadaan sepi seperti yang dialami oleh petapa atau biarawan yang tinggalnya ditempat yang sepi. Tempat mereka memang sepi tetapi hati mereka tidak sepi. Kesepian juga merupakan salah satu wujud dari siksaan yang dapat dialami oleh seseorang. Seperti halnya kebimbangan, kesepian perlu cepat diatasi agar seseorang jangan terus menerus merasakan penderitaan batin.
3. Ketakutan
Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar-besarkan yang tidak pada tempatnya, maka disebut sebagai phobia. Pada umumnya orang memiliki satu atau lebih phobia ringan seperti takut pada tikus, ular, serangga dan lain sebagainya. Tetapi pada sementara orang ketakutan itu sedemikian hebatnya sehingga sangat mengganggu. Seperti pada kesepian, ketakutan dapat juga timbul atau dialami seseorang walaupun lingkungannya ramai, sebab ketakutan merupakan hal yang sifatnya psikis.
iksaan yang sifatnya psikis misalnya kebimbangan, kesepian dan ketakutan.
1. Kebimbangan
Kebimbangan dialami oleh seseorang bila ia pada suatu saat tidak dapat menentukan pilihan mana yang akan diambil. Misalnya pada suatu saat apakah seseorang yang bimbang itu pergi atau tidak, siapakah dari kawannya yang akan dijadikan pacar tetapnya. Akibat dari kebimbangan seseorang berada dalam keadaan yang tidak menentu, sehingga ia merasa tersiksa dalam hidupnya saat itu. Bagi orang yang lemah berpikirnya, masalah kebimbangan Akan lama dialami, sehingga siksaan itu berkepanjangan.
2. Kesepian
Kesepian dialami oleh seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya sendiri atau jiwanya walaupun ia dalarn lingkungan orang ramai, Kesepian ini tidak boleh dicampur adukkan dengan keadaan sepi seperti yang dialami oleh petapa atau biarawan yang tinggalnya ditempat yang sepi. Tempat mereka memang sepi tetapi hati mereka tidak sepi. Kesepian juga merupakan salah satu wujud dari siksaan yang dapat dialami oleh seseorang. Seperti halnya kebimbangan, kesepian perlu cepat diatasi agar seseorang jangan terus menerus merasakan penderitaan batin.
3. Ketakutan
Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar-besarkan yang tidak pada tempatnya, maka disebut sebagai phobia. Pada umumnya orang memiliki satu atau lebih phobia ringan seperti takut pada tikus, ular, serangga dan lain sebagainya. Tetapi pada sementara orang ketakutan itu sedemikian hebatnya sehingga sangat mengganggu. Seperti pada kesepian, ketakutan dapat juga timbul atau dialami seseorang walaupun lingkungannya ramai, sebab ketakutan merupakan hal yang sifatnya psikis.
KEKALUTAN MENTAL
Kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang
menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah
laku secara kurang wajar.
Gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
·
Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri
pada lambung.
·
Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis,
cemburu, mudah marah.
Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :
·
Gangguan kejiwaan nampak pada gejala-gejala kehidupan si penderita bisa
jasmana maupun rohani.
·
Usaha mempertahankan diri dengan cara negatif, yaitu mundur atau lari,
sehingga cara benahan dirinya salah; pada orang yang tidak menderita gantran
kejiwaan bila menghadapi persoalan, justru lekas memecahkan problemnya,
sehingga tidak menekan perasaannya. Jadi bukan melarikan diri dan persoalan,
tetapi melawan atau memecahkan persoalan.
·
Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan
mengalami gangguan.
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental, dapat banyak disebutkan antara lain
sebagai berikut :
·
Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang
sempuma; hal-hal tersebut sering menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah
diri yang secara berangsur-angsur akan menyudutkan kaedudukannya dan
menghancurkan mentalnya.
·
Terjadinya konflik sosial budaya akibat norma berbeda antara yang
bersangkutan dengan apa yang ada dalam masyarakat, sehingga is tidak dapat
menyesuaikan diri lagi; misalnya orang pedesaan yang berat menyesuaikan diri
dengan kehidupan kota, orang tea yang telah mapan sulit menerima keadaan baru
yang jauh berbeda dan masa jayanya dulu.
·
Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan realcsi yang berlebihan
terhadap kehidupan sosial; over acting sebagai overcompensatie.
PENDERITAAN DAN PERJUANGAN
Penderitaan memang selalu hadir dalam kehidupan kita, tidak berarti hidup
adalah menderita / hidup adalah untuk penderitaan. namun “Hidup adalah Berjuang
karena Hidup adalah Perjuangan”. Jadi mau tidak mau kita selalu dituntut untuk
terus berjuang dlam hal apapun. dan percayalah bahwa tidak ada sesuatu yang sia
- sia. Setelah perjuangan terlaksana dan pasrah kepada Tuhan. maka dari itulah
gunanya bersosialisasi, dengan bersosialisasi
kita dapat saling membantu dalam susah maupun senang dengan sesama manusia dalam menyelesaikan masalah dan menyelesaikan penderitaan. namun jangan lupa disertai doa pula. Manusia hanya merencanakan selebihnya adalah kehendak Tuhan.
Waspada akan penderitaan boleh dalam berbagai hal namun tetap kita tidak dapat menghindar dari penderitaan, satu - satunya jalan keluar adalah dengan melewatinya. Hal ini nampak bila ditinjau jenjang karir sejarah orang - orang besar disekitar kita yang benar - benar berhasil oleh karena usahanya sendiri dan bantuan Tuhan.
Penderitaan kerap kali disebar luaskan dan diumumkan di berbagai media layaknya Surat Kabar, TV, Radio, Internet dengan maksud mengetuk hati kita selaku pembaca dan pendengar media untuk menggerakan rasa empati* rasa kemanusiaan agar dapat turut berbelasungkawa atas penderitaan yang terjadi dan selaku manusia sosial yang saling tolong menolog megggerakan hati kita untuk membantu mereka yang menderita karena bencana, dan penderitaan lainnya.
Penyebab penderitaan banyak disebabkan oleh berbagai hal di bawah ini :
·
Hubungan tidak baik antara manusia dengan manusia yang mengakibatkan
penderitaan didasari rasa dengki, iri, sakit hati, kejam serta alasan lain yang
mendasari perbuatan buruk manusia lain terhadap sesama yang dapat memicu
penderitaan entah itu dari korban yang mengalami maupun pelaku yang mengalami
derita.
·
Hubuan tidak baik antara manusia dengan Alam yang mengakibatkan bencana,
kurangnya kesadaran manusia untuk merawat alam dan bahkan manusia yang sengaja
merusak alam dengan
·
Ketamakan hanya karena masalah uang sehingga terjadi berbagai becana
seperti Longsor.
·
Penderitaan karena cobaan, disini kita dituntut akan kesetiaan kita melalui
suatu cobaan dan percayalah bahwa Tuhan tidak akan meberikan suatu cobaan
diluar kemampuan umat-Nya.
PENDERITAAN, MEDIA MASSA DAN SENIMAN
Dalam dunia modern sekarang ini kemungkinan terjadi penderitaan itu sangat
besar. Hal ini dibuktikan dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat.
Penciptaan bom atom, reaktor nuklir, pabrik senjata, peluru kendali, pabrik
bahan kimia merupakan sumber peluang terjadinya penderitaan manusia.
Beberapa sebab lain yang menimbulkan penderitaan manusai adalah kecelakaan,
bencana alam dan lain-lain. Contohnya tenggelamnya kapal laut, meletusnya gunue
berapi, tsunami dan sebagainya bisa membuat manusia menderita karena bencana
tersebut.
Berita mengenai penderitaan manusia silih berganti mengisi lembaran koran,
layar kaca dan berbagai media lainnya. Berita-berita tersebut ditayangkan
dimaksudkan agar semua orang yang menyaksikan tau melihat ikut merasakan
penderitaan sesamanya. Dengan demikian diharapkan dapat menggugah hati manusia
untuk bebuat sesuatu. Nyatanya tidak sedikit bantuan dari para dermawan untuk
meringankan penderitaan dan penyelamatan dari musinbah tersebut. Bantuan bisa
datang secara perseorangan atau kelompok atau bisa juga dari sebuah oraganusasi
tertentu.
Media masa merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan
peristiwa-peristiwa penderitaan kepada masyarkan luas. Dengan demikian
masyarakat dapat dengan segera meliai untuk menentukan sikap antara manusia
terutama yang bersimpati. Tetapi tidak kalah pentingnya komunikasi yang
dilakukan para seniman melalui karya, sehingga para pembaca, penonton dapat
menkhayati penderitaan sekaligus keindahan karya seni.
PENDERITAAN DAN SEBAB-SEBABNYA
Apabila kita kelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab – sebab
timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut
:
1. Penderitaan yang timbul
karena perbuatan buruk manusia : Penderitaan yang menimpa manusia karena
perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan
hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Penderitaan yang terkadang disebut
nasib buruk ini dapat diperbaiki bila manusia itu mau berusaha untuk
memperbaikinya.
2. Penderitaan yang timbul
karena penyakit,siksaan / azab tuhan . biasanya penderitaan manusia dapat juga
terjadi akibat penyakit atau siksaan dari tuhannya. Namun kesabaran, tawakal
dan optimisme merupakan usaha manusia dalam mengatasi penderitaan tersebut.
Akibat yang terjadi pada penderitaan yaitu jika penderitaan yang di alami
seseorang atau banyak orang tidak dapat di atasi dengan hati nurani, maka
kemungkinan besar akan berdampak pada emosi, dan hal buruk lainnya.
PENGARUH PENDERITAAN
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh
bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap
positif ataupun sikap negatif Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak
bahagia atau tidak bahagia. Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi
penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan
perjuangan membebaskan diri dari penderitaan dan penderitaan itu adalah hanya
sebagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah.
Apabila sikap negatif dan sikap positif ini
dikomunikasikan oleh para seniman kepada para pembaca, penonton, maka para
pembaca, para penonton akan memberikan penilaiannya. Penilaiann yaitu dapat
berupa kemauan untuk mengadakan perubahan nilai-nilai kehidupan dalam
masyarakat dengan tujuan perbaikan keadaan. Keadaan yang sudah tidak sesuai
ditinggalkan dan diganti dengan keadaan yang lebih sesuai. Keadaan yang berupa
hambatan harus disingkirkan
3. Contoh Kasus Penderitaan Dan cara
menganalisinya
Katakan hidup Anda
berat, cobaan datang tanpa henti, ada satu pikiran yang harus kita hilangkan
agar kita tetap tegar dan bahagia menghadapi kehidupan tersebut dan tidak salah
arah dalam menyikapi sebuah penderitaan.
Apakah pikiran yang
harus kita hindarkan tersebut?
Ya, ada satu paradigma
yang sering membuat kita semakin menderita bila sedang dicoba dengan masalah,
yaitu paradigma atau pandangan yang menganggap bahwa sebab kita mendapat
masalah adalah karena kita sedang DIHUKUM akibat dosa-dosa kita.
Jadi semakin berat
masalah, semakin terpuruk kita dalam kesedihan dan penyesalan tiada habis akan
kemungkinan "dosa" yang telah kita lakukan di waktu lampau kita.
Semakin berat masalah, semakin panik kita akan kemungkinan dosa besar tak
terampuni yang mungkin menjadi penyebab dari masalah tersebut.
Boleh saya tenangkan
diri Anda, pembaca semua, bahwa TUHAN tidak sedang menghukum kita dengan semua
masalah yang terjadi pada kita.
Bahwa semua
penderitaan Anda bukanlah sebuah hukuman. Sekali lagi, penderitaan hidup bukan
hukuman.
Sebaliknya, dengan masalah hidup yang sedang diberikan-Nya pada kita, Tuhan
sedang menyiapkan kita untuk sesuatu yang lebih besar. Masalah yang kita hadapi
adalah sebuah pelajaran agar kita bisa naik kelas.
Saya juga sering
dicekoki petuah bahwa doa kita tidak akan terkabul bila kita banyak dosa.
Pandangan ini mungkin
benar (saya bilang, cuma mungkin), tapi pandangan ini SANGAT SEMPIT dan dengan
gegabah telah berani-beraninya menafsirkan maksud baik Tuhan.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar